Nugget Ayam Tanpa Msg,pengawet And Halal

Tangerang Kota 27 Juni 2013

Detail

Rp 13.000

Tangggal iklan:

Kota: tangerang kota

Kondisi: Baru

Penjual

Terdaftar sejak: 13 Mei 2013

Status: ani alaniyah

Facebook: anialaniyah

No Telpon: 0838-XXXX-XXXX

No Handphone: 0838-XXXX-XXXX

Nugget ayam keju, home made tanpa bahan

pengawet, tanpa MSG juga tanpa Zat Pewarna.

di cari :

- Reseller

- Agen, dan Distributor

- Penyedia Catring

- ibu2 rumah tangga

Buatan RUMAH, tapi Tidak MURAHAN...

dijamin Halal,

Aman untuk kecerdasan anak, karna tanpa MSG....

Aman untuk kesehatan karna tanpa PENGAWET dan ZAT PEWARNA

Kalo untuk kesehatan, buat apa coba-coba????

Harga bisa NEGO untuk Reseller/agen/

distributor/penyedia Catring....

ukuran 150gram Rp.13.000,-/pak

ukuran 300gram Rp 22.000.-/pak

Berminat bisa hub :

0838-116-16-553

PIN BB : 28049A98

°°° untuk pemesanan mohon maaf harus 2-3 hari sebelum nya..

-----------------------------------------

DAMPAK BILA MENGKONSUMSI MSG :

menurut Russell Blaylock, penulis buku Excitotoxins

– The Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin

yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat

mematikan sel-sel otak. Blaylock menyatakan

bahwa MSG dapat memperburuk gangguan saraf

degeneratif seperti alzheimer, penyakit Parkinson,

autisme serta ADD (attention deficit disorder).

MSG juga meningkatkan risiko dan kecepatan

pertumbuhan sel-sel kanker. Ketika konsumsi

glutamat ditingkatkan, kanker tumbuh dengan

cepat, dan kemudian ketika glutamat diblokir,

secara dramatis pertumbuhan kanker melambat.

Para peneliti telah melakukan beberapa

eksperimen di mana mereka menggunakan

pemblokir glutamat yang dikombinasi dengan

pengobatan konvensional, seperti kemoterapi, dan

hasilnya sangat baik. Pemblokiran glutamat secara

signifikan meningkatkan efektivitas obat-obat anti kanker.

Berikut adalah beberapa efek samping dan

gangguan spesifik yang berhubungan dengan MSG

menurut Blaylock :

Kejang

Mual

Alergi

Ruam

Serangan asma

Sakit kepala

Mulut terasa kering

Hilang ingatan

Reaksi terhadap MSG dapat terjadi kapan saja,

dari mulai segera setelah mengkonsumsi MSG

sampai beberapa hari kemudian. Anak-anak lebih

rentan terhadap efek negatifnya dibandingkan

orang dewasa.

Orang Jepang menggunakan MSG dari tahun 1920,

oleh sebab MSG sudah merebak keseluruh Dunia,

para ilmuwan sudah mengadakan berbagai

percobaan, bahaya atau tidaknya MSG ini. Pada

awalnya yang dipakai percobaan itu anak Ayam,

anak Bebek, Kelinci dan Monyet.

SHIMIZHU dkk, yang mengadakan penelitian pada

tahun 1971 melaporkan bahwa MSG yang diberikan

kepada anak ayam yang dicampurkan pada air

minumannya menyebabkan matinya anak ayam

tersebut disebabkan ginjalnya rusak.

GREENBERG dkk. (1973) melaporkan hahwa Tikus

kecil yang diberi pakan MSG ketahuan sel-sel

darah putihnya berubah berupa sel-sel kanker.

SNAPIR dkk. (1973 ) melaporkan bahwa anak ayam

sudah diberi MSG, jumlah sel otaknya berkurang

24% dibanding dengan anak ayam yang normal

tanpa diberi MSG.

Institut Penelitian Dan Pencegahan. Untuk

kesehatan Nasional dari Kementrian Kesehatan

Jepang sudah mengadakan percobaan dengan jalan

memberi larutan MSG 2% terhadap beberapa anak

ayam. Ketahuan hahwa anak Ayam tersebut

semuanya mati.

Sedang yang dilaporkan oleh Baptist (1974) yaitu :

” MSG di Singapura menyebabkan penyakit radang

hati dan menurunkan tingkat kecerdasan (IQ) bagi

anak-anak sekolah. “

Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Dr.

Iwan T. Budiarso yang hasilnya yaitu : anak Ayam

dan Anak Bebek yang diberi MSG itu mati.

Sedangkan anak Ayam yang sudah agak besar

seperti yang dibius, jalannya tidak normal, dan

rupa-rupa gejala lainnya.

Masih banyak penilitian-penelitan yang

membuktikan bahwa MSG itu positif menimbulkan

kelainan terhadap hewan-hewan yang dibuat

percobaan.

Bagaimana Sebaiknya?

Kita sebaiknya menghindari atau membatasi

penggunaan MSG dalam makanan kita. Makanlah

makanan dalam bentuknya yang paling alami.

Bagaimanapun, tubuh kita tidak diciptakan untuk

menyerap dan memanfaatkan zat sintetis buatan

manusia. Tubuh kita diciptakan untuk mencerna

makanan buatan alam.

Belum ada komentar

Tulis komentar

Scroll